Halo guys, I'm back again. Kalo kemaren Istik udah share tentang Prolog Jurnalis dan Kode Etik , but kali ini Istik udah mau langsung aja buat nge-share tentang "Radio". Sebelumnya pasti semua udah tau sama yang satu ini nih
hehe, keren kan? ayo itu yang di atas apaan? iyap. RADIO.
Radio adalah sebuah alat yang berguna banget dari jaman dulu sampe sekarang kan?
Di Indonesia sendiri, Radio udah mulai ada di masa pemerintahan imperilaisme Belanda dan yang pertama kala itu bernama Nederland Indie (Hindia Belanda) yang berada di Jakarta atau kalo jaman dulu masih dengan nama kota Batavia nya. Dan radio tersebut didirikan pada 16 Juni 1925.
Nah, kalo radio orang Indonesia sendiri yaitu dipelopori sama munculnya radio siaran usaha bangsa kita yaitu SRV yang didirikan pada tanggal 1 April 1933, yang jelas banget Istik dan readers belum lahir, ya kan? hahaha :D Munculnya SRV sendiri berkat peran Mangkunegoro VII dan Ir. Sarsito Mangunkusumo. Dan semenjak itu mulai deh di kota-kota besar lainnya juga ada badan radio siaran dari hasil jerih bangsa Indonesia guys. Ini nih gambar radio tempoe doeloe :)
Well dan ga stop sampe di ditu aja guys. Tau kan setelah kepemerintahannya Belanda, Indonesia diperintah sama siapa? Ya, Belanda menyerah terhadap Jepang tanggal 8 Maret 1942 dengan gaya militer Jepang bernama Dai Nippon. Semua radio swasta termasuk Indonesia kala itu dibekukan dan diurus jawatan khusus bernama "Honso Kanri Kyoto" dan berkedudukan di Jakarta.
Tapi, di era selanjutnya ketika Jepang menyerah tanpa syarat pada tanggal 14 Agustus 1945, para pemuda Indonesia melanjutkan informasi yang didengar dari siaran luar negeri mengenai jatuhnya bom atom di Jepang oleh tentara Amerika, maka kala itu Indonesia dapat memanfaatkan situasi tersebut yang akhirnya "Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia" versi bahassa Indonesiaa dan Inggris dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945 yang sampek sekarang setiap tahun kita memperingatinya dengan "Upacara Bendera 17 Agustus". Sedangkan penyiarannya sendiri pada jam 19.00 WIB meski masih di sekitar Jakarta kala itu frekuensinya. Maka dari situ terbesit ide untuk membacakan kembali pada tanggal 18 Agustus di radio Bandung yang memiliki frekuensi hingga ke luar negeri yang dibacakan oleh Sakti Alamsyah. Dan masyarakat luar negeri jadi tau tentang "Kemerdekaan Indonesia".
Dari situ, dengan kesepekatan bersama didirikanlah RRI (Radio Republik Indonesia) tanggal 11 Sepetember 1945 yang juga melahirkan Tri Prasetya RRI yaitu merefleksikan komitmen RRI untuk bersikap netral dan tidak memihak sama salah satu aliran, keyakinan, partai atau golongan.
Radio juga digunakan untuk mempersiapkan para calon pemilih untuk pemilu atau kaya promosi semacam gitu lah pada tahun 1955.
Pada tanggal 9 Juli 1968 didirikanlah ORARI (Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia) yang melapori kemajuan radio di Indonesia, Dari tahun 60-an ke tahun 70-an yang merupakan tahap awal dunia broadcasting yang lebih profesional.
Wuhh, itu tadi ya guys, jadi radio mempunyai arti sejarah juga untuk "Kemerdekaan Indonesia" dan itu tuh yang dinamakan dengan Jurnalisme Radio (radio yang bersifat informatif)
Thanks for reading :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
oke mbak istik..
BalasHapushehehe iya dek thanks :)
BalasHapus